NGEWE CAN BE FUN FOR ANYONE

ngewe Can Be Fun For Anyone

ngewe Can Be Fun For Anyone

Blog Article

Awalnya aku susah bernafas dan terasa ingin muntah saat kontol Abah tak sengaja menyentuh langit-langit tenggorokanku. Tapi lama kelamaan aku mulai terbiasa dan malah semakin ketagihan. Bahkan kedua tanganku mencengkram bokong Abah dan menariknya ke arah wajahku seakan ingin seluruh kontol Abah dan zakarnya masuk seluruhnya ke mulutku.

Kini sebagai syarat kelulusan dari pondok, memang diwajibkan bagi santriwan dan santriwati untuk berkhidmat di pondok sekitar two tahun agar terbentuk adab-adab dalam dirinya, tapi tak kusangka khidmat yang dimaksud adalah melayani sang Abah dengan kesucian tubuhnya.8964 copyright protection164751PENANAgdU22VBjgf 維尼

Posisi sixty nine pun menjadi pemandangan awal pergumulan kami di ruang mushola. Lidah Abah begitu liar menjelajahi setiap detil bagian tubuh yang paling kujaga itu. Aku pun tak mau kalah dan segera melahap kembali kontol Abah.

Mas Fahmi pun hanya tersenyum dan mulai melepas kaos yang ia kenakan. Aku pun terpana melihat tubuhnya yang cukup atletis dengan dada bidang dan perut yang menawan. Belum selesai aku memandangi tubuhnya, mataku kembali dikejutkan saat melihat kontol mas Fahmi yang sudah tegak mengacung sesaat setelah ia melepas sirwalnya. Tak pernah kubayangkan kalau akan sebesar dan sepanjang itu dengan panjang 16cm dan diameter three,5cm.

Aku hanya bisa melenguh dan mendesah juga sesekali menggigit bibir bawahku. Tak pernah kurasakan kenikmatan seluarbiasa ini. Permainan lidah mas Fahmi pun tak bisa dibandingkan dengan lihainya Abah Mahmud malam itu. Entah karena tubuhku yang sudah terlalu ‘panas’ dan terangsang atau memang kelihaian Abah Mahmud dalam foreplay, yang jelas aku dibuatnya melayang ke langit kenikmatan seks.

Karena lokasi duduk jamaah ikhwan dan akhwat dipisah, aku pun tak perlu khawatir mas Fahmi akan mencurigaiku. 8964 copyright protection164751PENANA42uwgVwT0d 維尼

Charlos yang saat itu tengah sedih ditinggal menikah oleh kekasihnya, jatuh cinta pada Reva, seorang pemain saxophone.

“afwan bu.. tadi dipanggil Abah untuk urusan santri sebentar..”, jawabku yang sudah kembali lagi ke pondok penginapan santriwati dengan masih mengenakan abaya yang basah kuyup oleh cairan orgasmeku.8964 copyright protection164751PENANAku444L3mQ4 維尼

Tubuhku bergerak maju mundur cepat dengan sendirinya. Badanku agak condong ke belakang dan disangga oleh kedua tanganku sehingga dengan posisi ini membuat toketku membusung indah.

Urusan ranjang pun mas Fahmi juga ‘memuaskan’ menurutku. Bagiku yang masih sangat awam saat itu untuk urusan seks, mas Fahmi bisa tetap membuatku delight in saat pertama kali aku melepaskan keperawanannku untuknya. Ia begitu pintar menghadirkan suasana yang bisa menggugah libidoku. Malam itu aku pun tak tau harus bagaimana memulainya. Untung saja mas Fahmi perlahan melakukan pendekatan dengan memelukku, kemudian mulai mencumbuiku dibagian-bagian sensitif, terutama di telingaku yang saat itu masih tertutup khimar jumbo.

Mata mas Fahmi kembali menatapi tubuhku dengan penuh kekaguman. Bagaimana tidak? Aku selalu melakukan perawatan sederhana pada tubuhku termasuk secara rutin mencukur bulu ketiak dan kemaluanku. Setiap minggu jogging di sekitar boulevard kampus selalu menjadi rutinitasku.8964 copyright protection164751PENANAWeMW7KqqwC 維尼

Aku pun hanya terbengong mendengar penuturan jujur dari sang Nyai. Tak kusangka beliau akan mengungkapkan secara blak-blakan apa yang selama bokep ini beliau tutup rapat-rapat.

Kesabaran mas Fahmi untuk membuatku terangsang penuh berakhir manis. Aku yang tadinya mulai panik saat menyaksikan besarnya kontol mas Fahmi, kini berangsur-angsur mulai menikmati permainan jemarinya di bibir memekku. Geli bercampur nikmat yang lebih daripada saat ia bermain di putingku, rasa itu kini menjalar dan menguasai tubuhku.

Jantungku berdegup kencang merasakan zina pertamaku. Tangan Abah Mahmud pun berhenti saat ia mendapati gundukan jumbo kenyal yang kini memenuhi telapak tangannya.8964 copyright protection164751PENANA3xCQx2ljoI 維尼

Report this page